Rabu, 28 Desember 2011

Hiduplah secara Bijak

Suatu hari, di suatu rumah yang sangat besar tergeletaklah soerang tua renta yang sudah sakit dan mendekati ajalnya. Maka dengan pertolongan perawat pribadinya, dipanggillah kedua anak laki-laki-nya.
Datanglah kedua anak laki-laki tersebut dan langsung masuk ke kamar Ayah mereka yang mewah. Kemudian setelah mereka berkumpul dan duduk di sisi ranjang sang Ayah, berkatalah Ayah mereka : Anak-anakku sekalian, hari ini Ayah memanggil kalian, karena Ayah merasa ajal sudah dekat. Selama
ini engkau berdua menikmati seluruh kekayaan Ayah, dan hidup berfoya-foya, dan menghamburkan uang. Namun semua harta ini akan habis jika engkau tidak bekerja untuk mempertahankannya. Nah sebelum Ayah berpulang ke hadirat-Nya, Ayah berpesan kepada kalian berdua agar dapat membagi seluruh Harta Ayah secara Adil. Untuk itu Ayah sudah membayar pengacara ternama di kota ini untuk dapat membaginya secara Adil. Pesan terakhir Ayah, pergunakan harta yang Ayah tinggalkan dengan sebaik-baiknya, dan untuk kalian berdua, janganlah sampai kulit kalian terkena Matahari.
Setelah menyampaikan pesan terakhirnya, maka ajalpun menjemput sang Ayah. Maka menangislah kedua anak tersebut di samping ranjang mewah sang Ayah....
Seorang pengacara yang telah disewa oleh Sang Ayahpun memanggil kedua Anak sang Ayah dan membagikan warisan sang Ayah secara Adil, seluruh Harta Warisan Sang Ayah dibagi 2 secara adil, 1 bagian diberikan kepada Sang Kakak, dan 1 bagian lagi diberikan kepada Sang Adik.
Setelah pembagian warisan, kedua saudara tersebut kemudian berpisah dengan membawa bagiannya masing-masing.

-----Sepuluh Tahun belalu ----

Di suatu sore, tampak seorang yang kurus sedang mengais sisa makanan dari dalam tong sampah yang ada di depan rumah besar dan mewah. Orang tersebut tampak sangat kelaparan dan sudah beberapa hari tidak makan.
Tak lama kemudian datanglah mobil mewah yang akan memasuki halaman rumah mewah tersebut, di dalamnya tampak seorang paruh baya yang sangat bahagia beserta dengan keluarganya.
Secara tak sengaja Pria kaya tersebut memandang Pria kurus kering yang sedang mengais tong sampah di depan rumahnya, maka ibalah hati Pria Kaya tersebut.
Setelah masuk ke dalam rumahnya, Si Pria Kaya memanggil pembantunya dan menyuruh agar pembantunya mengajak masuk Pria Kurus Kering yang ada di depan rumahnya untuk diberi makan di dapurnya.
Pembantu bergegas menghampiri Pria Kurus Kering tersebut dan mengajak masuk ke dapur di belakang rumah besar tersebut dan memberikan Pria Kurus ini makan, sesuai yang diperintahkan oleh majikannya.

Setelah Pria Kurus ini makan kenyang, maka berkatalah Pria ini kepada pembantu yang tadi mengajaknya masuk : Saudara, terima kasih telah memberikan aku makanan. Telah beberapa hari diriku tidak makan. Bolehkah aku menemui Majikan yang telah mengajak diriku yang malang ini masuk dan memberikan makanan, hanya sekedar untuk berterima kasih ???

Maka sang pembantu menemui Majikannya, dan mengatakan seperti yang dikatakan oleh Pria Kurus tadi.
Sang Majikan bersedia menemui Pria Kurus tadi, dan menyuruh pembantunya untuk mengajak Pria Kurus tersebut ke dalam ruang tamu-nya.

Setelah Pria kurus tersebut masuk berkatalah ia: Terima Kasih Tuan, yang telah memberikan diriku yang malang ini makanan, telah beberapa hari diriku belum makan, kini diri yang malang ini akan pergi.
Saat itu, Pria Kaya ini tidak melihat jelas wajah Pria Kurus, begitu pula Pria Kurus ini tidak berani menatap wajah Pria Kaya yang di  depannya.
Kemudian Pria Kaya ini berkata : Hari ini engkau dapat kenyang oleh makanan yang telah aku berikan, namun bagaimanakah dirimu esok hari? bukankan seharusnya engkau bekerja setiap hari untuk mendapatkan makananmu, sehingga engkau dapat hidup layak?
Pria Kurus ini menjawab : Dahulu kala aku adalah seorang yang kaya raya, sebelum ayahku menginggal dunia, ayahku sempat berpesan, agar jangan sampai kulitku terkena sinar matahari, maka beginilah nasibku, akibat diriku yang bodoh ini menuruti pesan dari mendiang Ayahku....
Mendengar jawaban dari Pria Kurus ini, maka tersentaklah hati Pria Kaya ini, dan bertanya-tanya dalam hatinya, apakah yang di hadapannya adalah Adiknya yang tidak pernah ditemuinya selama 10 tahun ???
Maka berkatalah Pria Kaya ini : Saudaraku, ayahku juga telah meninggal dunia 10 tahun yang lalu, dan berpesan sama dengan ayahmu, agar jangan sampai kulitku terkena sinar matahari, namun hal yang aku lakukan adalah pergi bekerja saat matahari belum terbit, dan pulang bekerja saat matahari telah tenggelam. Nah apabila hal ini engkau lakukan juga, maka kekayaanmu yang dulu akan tetap ada, dan bahkan akan terus berkembang.

Maka tersadarlah dan menangislah Pria Kurus tersebut, setelah 10 tahun dirinya hidup hanya bermalas-malasan, dan tidur di siang hari, dan berfoya-foya di malam hari. Kini hartanya telah habis tanpa sisa, karena dirinya tidak menjalankan pesan Sang ayah secara BIJAKSANA.
Dan tersadar pulalah dirinya bahwa yang di hadapannya adalah sang Kakak yang tidak pernah ditemuinya selama 10 tahun.

Pria kaya tersebut kemudian memeluk Pria kurus yang dihadapannya sambil berkata : Adikku, setelah 10 tahun ini engkau sia-siakan hidupmu, akibat engkau tidak bijak dalam menuruti pesan mengdiang Ayah kita, hari ini aku akan mengangkat dirimu dan mengajarimu arti hidup dan pesan Ayah.

Maka Pria kaya yang tidak lain adalah sang Kakak tersebut menyuruh pembantunya untuk melayani Pria Kurus yang merupakan Sang Adik, untuk memberikan pakaian yang layak dan air hangat untuk mandi.
Dan setelahnya, Sang Kakak memberikan sebagian dari hartanya kepada Sang Adik, serta memberikan rumah yang layak kepada sang Adik.

Pesan Moral :
Dalam kehidupan ini HARTA BENDA, apabila tidak kita pertahankan dengan bekerja keras, akan HABIS.
Namun Akhlak dan KEBIJAKSANAAN akan tetap bertahan dan akan selalu berguna di dalam kehidupan kita....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar